Jumat, 29 Mei 2009

Tugas Bahasa Indonesia

TUGAS BAHASA INDONESIA

AMPK 113

TUGAS AKHIR SEMESTER

DOSEN PENGASUH :

Rusma N., S.Pd, M.Pd

OLEH :

M. Laili Kadri

NIM : A1C108048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2008

Binar Edisi sabtu, 20 Desember 2008

Pembawa acara : Maudy Koesnadi

Narasumber : Ibu Mety

Tema : Penghubung intra kalimat

Awal pembicaraan dimulai dengan adanya seorang wania yang memberitahukan kepada narasumber bahwa ia mendapat tugas bahasa Indonesia dari guru di sekolahnya. Tugas tersebut adalah dengan menyaksikan fragmen yang terdapat didalam kepingan CD yang dibagikan kepada masing-masing kelompok. Kemudian Ibu Mety selaku narasumber ingin melihat Fragmen yang terdapat dalam keping CD tersebut, yang isinya sebagai berikut :

A : ”Rendy...”

B : “Apa bicara sama kamu?.”

A : “Ada apa Ren?

B : “Aku tidak percaya dan tidak menduga bahwa kamu mengikuti kelompok Band Asep, dan kalian mewakili sekolah, Asep telah berhasil mengalahkanku dan dia juga telah berhasil mengambil pemain gitarku.”

A : “maaf Ren aku tak bermaksud.”

B : “Apa yang ada ditanganmu?”

A : “Formulir....”

B : “Formulir lomba cipta kreasi lagu, mana?!”.

A : “Tunggu Ren!”.

B : “Mana kasetnya !”.

A : “Yah kasetnya..., kertasnya robek”

B : “emm...robekan kertas yang sejak tadi kamu genggam ini ternyata formulir?!.”

A : “celaka...gara-gara kamu kertas ini robek sehingga tidak terbaca. Kaset rekaman kami pun pecah.Bagaimana Ren. Aku harus memberikan kepada panitia sekarang juga.”

B : “oh! Kamu menyalahkan aku....!”

A : “Tentu saja, siapa yang merebut! Aku sudah mempertahankannya, tetapi kamu malah memaksa, aku bakal celaka Ren kalau Asep mengetahui kertas ini robek dan kasetnyapun pecah.”

B : “Huh ternyata kamu berani padaku. Tetapi takut pada Asep!”

A : “sudahlah, aku mau pulang dan memperbaiki kaset ini agar bisa didengarkan kembali.Mana robekan kertasnya?, aku juga harus menyambungnya.”

B : “Kalau begitu bilang dulu pada Asep”.

A : “Bilang apa?”.

B : “Kamu batal menjadi pemain gitarnya, karena kamu memilih bergabung dengan grupku”.

A : “Ah gila, apa maksudmu Ren!. Aku juga turut andil dalam mengaransemen lagu Asep untuk lomba, mana bisa aku keluar dai grupnya.”

B : “Oh dulu siapa pertama kali yang mengajakmu masuk ke grup band ?!.”

A : “Aku ingat Ren...memang kamu yang mengajakku pentas dari sekolah-sekolah sehingga aku punya banyak pengalaman bermain gitar dipanggung.”

B : ”Lantas kenapa sekarang kamu memihak Asep?!”

C :”Aryo!”

B :”Asep?!”,apa kabar,Yo?”

………………………………………………………………………………………………

Didalam bahasa tulis diatas, kita dapat mengetahui penghubung intra kalimat selalu terletak didalam kalimat, posisinya terdapat ditengah kalimat, penghubung intra kalimat tersebut tidak pernah diletakkan di awal, kecuali “karena”.dimana kata penghubung itu berfungsi menghubungkan unsur-unsur kalimat didalamnya.

Kita dapat mengambil kesimpulan dari fragmen intra kalimat diatas, bahwa penghubung intra kalimat terdiri dari : dan, karena, sehingga, yang, kalau, agar, dan tetapi. kata intra kalimat tersebut tidak boleh diletakkan diawal kalimat, kecuali pada anak kalimat.contohnya sebagai berikut :

  1. Karena

Contoh:

Karena saya sibuk, saya tidak dapat menghadiri undangan perpisahan”.

( pada kalimat karena saya sibuk sebagai anak kalimat mendahului induk kalimat)

  1. Yang

Contoh :

yang” ada ditanganmu apa?”

  1. Sehingga

Contoh :

”gara-gara kamu kertas ini robek. Sehingga kertas ini tak terbaca”.

( kalimat tersebut juga bukan penghubung intra kalimat, hal tersebut disebabkan karena kalimat tersebut tidak dalam satu kalimat, bukan dipenggal)

  1. Tetapi

(jika diletakkan diawal kalimat maka kata ”tetapi” tersebut kita beri tambahan ”akan” sehingga menjadi ” akan tetapi” atau ” namun”).

Note:

Agar dan karena

(boleh diletakkan didepan kalimat jika penggunaannya sebagai anak kalimat dan bukan sebagai induk kalimat hal tersebut dapat dilihat pada fragmen di atas)

Anekdot :

A : “Masalah ini saya harus minta nasehat pada siapa ya bu?”

B : “Saya rasa hanya bu Haji Yusuf saja”

A : “Bu haji Yusuf yang pengurus pengajian RW kita itu?”

B : “Betul, beliau itukan dituakan di kampung sini, dia sudah banyak makan asam garam jadi lebih bijaksana.”

A : “oh ia ya bu, kalau orang banyak makan asam garam itu biasanya lebih tegar menghadapi hidup ini?.”

...............................................................................................................................................

2 hari kemudian

A : “Bu Bayah dari mana?”

B : “Saya baru selesai dari puskesmas........”

A : “Kenapa gitu?”

B : “Ini saya mules-mules, buang-buang air terus.”

A : “Ah, mungkin salah makan”

B : “Ih tidak mungkin, saya tuh kemarin ngikutin kata-kata Ibu Yana.”

“iya 2 hari yang lalu,................akan kuat menghadapi kehidupan ini”

B : “Iya, betul memang begitu lantas?”

A : ”Iya, lantas saya banyak-banyak makan asam dan garam 3x sehari bu, kadang-kadang saya makannya lebih 3x sehari. Eh bukannya saya tegar menghadapi hidup saya malah jadi begini.Duh saya mules lagi, yah maaf ya ibu-ibu yah.”

B :” lekas sembuh ya bu.....”

………………………………………………………………………………………………

Tambahan :

Dari abekdot tersebut terdapat kata beridiom yaitu “makan asam garam” yang maksunya adalah banyak pengalaman, ternyata terjadi kesalahpahaman yaitu memakan asam dan garam yanng sesungguguhnya.

Acara tersebut ditutup dengan dibawakannya sebuah lagu yang sangat indah dengan judul negri di awan.

Negri diawan

Dibayang wajahmu

Kutemukan kasih dan hidup

Yang lama telah aku cari

Dimasa lalu

Kau datang padaku

Kau tawarkan hati nan lugu

Selalu mengerti hasrat dalam diri

Kau mainkan untukku

Sebuah lagu

Tentang negri diawan

Dimana kedamaian menjadi istananya

Yang kini...telah...

Kau bawa aku menuju kesana

Ternyata hatimu penuh dengan bahasa kasih

Yang terungkapkan dengan pasti

Dalam suka dan sedih

Komentar :

Menurut saya, tayangan BINAR tersebut memberikan sebuah pelajaran berbahasa yang menyadarkan kita akan pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta sesuai dengan kaidah EYD.

Pada tayangan tersebut diceritakan tentang ketidak pahaman kebanyakan siswa saat ini terhadap penggunaan kata penghubung yang benar. Tidak semua orang mengetahui kata-kata yang digunakan sebagai penghubung intra kalimat, dimana dalam penggunaannya kata-kata tersebut tidak boleh diletakkan diawal kalimat. Namun jika diletakkan diawal kalimat kata penghubung intra kalimat tersebut hanya berperan sebagai anak kalimat bukan sebagai induk kalimat.

Penggunaan kata penghubung antara lisan dan tulisan pun berbeda. Dalam bahasa tulis kebanyakan digunakan ditengah kalimat. Meskipun ada beberapa yang diletakkan diawal kalimat seperti ”karena”.

Selain itu penggunaan kata ”dan”,bahwa lalu ”dan” lagi itu menggunakan kata ”dan” lebih dari satu dalam suatu kalimat adalah kesalahan termasuk menggunakan kata ”dan” diawal kalimat tidak baku karena penggunaan kata penghubung tersebut dalam penggunaannya ditengah kalimat bukan diawal kalimat.

Sehingga kita harus bisa membedakan kata penghubung intra kalimat, anak kalimat, penggunaan diawal dan ditengah kalimat. jika menggunakan tambahan ”akan” sehingga menjadi ”akan tetapi”.Jadi, melalui tayangan tersebut kita dapat mempelajari dan mengasah kemampuan berbahasa yang baik dan benar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger